Psikologi warna dalam desain grafis bisa dikatakan sebagai hal yang krusial. Apakah Anda pernah merasakan kecemasan saat berada di ruangan serba kuning? Sebaliknya, Anda merasakan ketenangan saat berada di ruangan dominasi warna biru?
Para ahli desain interior percaya jika warna dapat mempengaruhi suasana hati, emosi, dan perasaan secara dramatis. Bahkan Pablo Picasso mengatakan jika warna layaknya sebuah fitur yang mengikuti perubahan emosi manusia.
Oleh karenanya, saat mendesain grafis Anda perlu memahami dengan baik tentang pengaruh warna pada rata-rata pelanggan. Pasalnya, warna dalam desain ini sangat subjektif. Reaksi atau perasaan yang ditimbulkan oleh warna ini akan berbeda pada setiap orang. Hal ini disebabkan adanya preferensi pribadi maupun latar belakang budaya yang melingkupinya.
Nah, ketahui tentang psikologi warna dan pemakaiannya dalam desain grafis ini selengkapnya.
Baca juga: 10 Pilihan Software Desain Grafis Terbaik Desktop dan Mobile
Arti Psikologi Warna
Psikologi warna adalah sebuah studi tentang bagaimana warna yang dirasakan seseorang akan mempengaruhi pikiran dan perasaannya. Banyak hal yang dapat mempengaruhi seseorang akibat pemakaian warna tertentu seperti sejarah dan pendidikan. Namun, ada generalisasi tentang cara seseorang bereaksi terhadap warna tertentu.
- Dalam desain, warna bisa menjadi dasar untuk menargetkan audiens tertentu dan membuat mereka merasakan dengan cara tertentu hal yang dipromosikan oleh desain.
- Sebagai seorang desainer, Anda dapat mendorong pemirsa untuk merasakan tentang merek dengan cara tertentu secara implisit melalui pilihan warna yang Anda gunakan. Psikologi warna dalam desain grafis dan logo ini diyakini sangat penting karena adanya fakta lebih dari 90% keputusan pembelian dibuat hanya berdasarkan isyarat visual.
- Anda bisa menganalisis audiens sebagai target pelanggan. Setelah itu, gunakan warna yang akan membuat mereka menjadi klien yang tertarik dengan merek Anda.
Pentingnya Mengetahui Psikologi Warna dalam Desain Grafis
Sebelum memulai perjalanan warna Anda, pertimbangkan warna apa yang paling mendukung logo, situs web, atau inisiatif branding Anda lainnya. Hal ini dapat membantu Anda dalam mengingat asosiasi warna yang paling umum Anda pergunakan.
1. Warna Merah
Warna merah terkait dengan passion, tindakan, energi and bahaya. Pikirkan tanda stop lalu lintas, api, logo target dan mawar.
2. Warna Orange
Warna oranye adalah tentang kreativitas, antusiasme, energi, kreativitas, dan masa muda. Pikirkan segitiga lalu lintas, pakaian dengan visibilitas tinggi, dan jeruk berair yang penuh dengan vitamin C.
3. Warna Kuning
Warna kuning terkait kegembiraan, harapan, keceriaan, spontanitas, dan positivitas. Pikirkan sinar matahari dan wajah yang tersenyum.
4. Warna Biru
Warna biru adalah tentang ketenangan dan kepercayaan. Pikirkan lembaga keuangan (Paypal, Visa, dan American Express) dan perusahaan besar (Bank Mandiri, Asuransi AXA, Pertamina).
5. Warna Hijau
Warna hijau adalah tentang alam, pertumbuhan dan kekayaan. Pikirkan pohon dan uang.
6. Warna Coklat
Warna coklat adalah warna sederhana yang melambangkan kehangatan, sifat alami, kejujuran, dan kebaikan.
7. Warna Ungu
Ungu adalah warna misterius yang melambangkan kreativitas, kemewahan, spiritualitas, dan kekayaan.
8. Warna Pink
Pink adalah warna muda yang melambangkan romansa dan keceriaan.
9. Warna Hitam
Hitam adalah salah satu warna terbaik untuk merk minimalis. Kekuatannya tak tertandingi. Hitam merupakan warna modern meski bisa juga membosankan. Hitam menandakan kemewahan, kekuatan, pengetahuan, dan kepercayaan diri.
10. Warna Putih
Putih adalah warna yang sangat baik untuk mengkomunikasikan merek yang bersih, menenangkan, dan canggih. Putih juga menunjukkan kemurnian dan kehalusan, minimalis, dan mutakhir. Merek dengan logo putih cenderung menetapkan harga lebih tinggi. Pikirkan Apple. Mereka adalah leader di industri teknologi dan harga jual mahal, tetapi orang-orang menyukainya. Jadi, Apple adalah branding yang sukses.
Tips Memilih Warna yang Tepat untuk Desain
Nah, setelah memahami psikologi warna dalam desain grafis, berikut ini tips memilih warna yang tepat bagi desain Anda.
1. Pahami Brand serta Buyer Persona Bisnis Anda
Pahami brand serta buyer persona bisnis Anda. Lalu, saat Anda mendesain logo, kemasan produk, situs web, dan hal lain yang terkait dengan merek Anda, pastikan untuk mengingat psikologi warna dan teori warna. Warna merupakan tool yang signifikan, Anda dapat membuat pernyataan yang kuat ataupun sebaliknya mengirim pesan yang salah dengan palet warna pilihan Anda.
2. Up to Date dengan Tren Warna
Warna merupakan alat yang ampuh dalam desain grafis. Warna dapat digunakan untuk menarik perhatian, mengatur konten, menekankan elemen, membangkitkan emosi dan membantu sebuah desain agar terlihat estetis. Namun, bagaimana cara memilih warna yang tepat?
Sebagai seorang desainer, penting bagi Anda untuk memiliki pemahaman dasar tentang teori warna dan up to date dengan tren warna. Dengan demikian, Anda dapat memilih warna dan kombinasi warna yang tepat. Teori warna merupakan studi tentang warna dalam seni dan desain, hubungan antara warna, dan prinsip-prinsip yang digunakan untuk menciptakan skema warna yang harmonis.
3. Selaraskan dengan Niche Bisnis Anda
Tidak banyak orang mengetahui bahwa iklan bekerja dengan cara yang halus. Oleh karenanya, segala pesan yang disampaikan baik lewat tulisan, suara, dan gambar, harus mampu merasuk dalam alam pikiran target pelanggan sehingga dapat menjadi pelanggan sepenuhnya.
Bagaimana cara Anda melakukannya? Apalagi jika bukan menyelaraskan warna dengan niche bisnis Anda sehingga dapat menimbulkan kepercayaan dan kesan yang diharapkan. Hal ini terutama akan sangat bermanfaat bagi para pebisnis dengan produk atau jasa dengan niche atau ceruk pasar yang unik.
Nah, itu tadi penjelasan selengkapnya tentang psikologi warna dalam desain grafis. Jadi, sudahkah Anda menerapkan psikologi warna yang tepat pada desain Anda?